PEMBAGI ILMU
Semakin lama
pengetahuan manusia semakin berkembang, demikian juga pemikiran manusia semakin
tersebar dalam berbagai bidang kehidupan, hal ini telah mendorong para akhli
untuk mengklasifikasikan ilmu ke dalam beberapa kelompok dengan sudut
pandangnya sendiri-sendiri, namun seara umum pembagian ilmu lebih mengacu pada
obyek formal dari ilmu itu sendiri, sedangkan jenis-jenis di dalam suatu
kelompok mengacu pada obyek formalnya. Pada tahap awal perkembangannya ilmu
terdiri dari dua bagian yaitu :
1 . trivium yang terdiri dari :
a . gramatika, tata bahasa agar orang
berbicara benar
b . dialektika, agar orang berfikir logis
c . retorika, agar orang berbicara indah
2 . quadrivium yang terdiri dari :
a . aritmetika, ilmu hitung
b . geometrika, ilmu ukur
c . musika, ilmu musik
d . astronomis, ilmu perbintangan
pembagian tersebut di atas pada dasarnya sesuai dengan bidang-bidang ilmu
yang menjadi telaahan utama pada masanya, sehingga ketika pengetahuan manusia
berkembangan dan lahir ilmu-ilmu baru maka pembagian ilmupun turut berubah,
sementara itu Mohammad Hatta membagi
ilmu pengetahuan ke dalam :
a . ilmu alam (terbagi dalam teoritika
dan praktika)
b . ilmu sosial (juga terbagi dalam teoritika dan
praktika)
c . ilmu kultur (kebudayaan)
sementara itu Stuart
Chase membagi ilmu pengetahuan sebagai berikut :
1 . ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural
sciences)
a .
biologi
b .
antropologi fisik
c .
ilmu kedokteran
d .
ilmu farmasi
e .
ilmu pertanian
f.
ilmu pasti
g .
ilmu alam
h .
geologi
i.
dan lain sebagainya
2 . Ilmu-ilmu kemasyarakatan
a . Ilmu hukum
b . Ilmu ekonomi
c . Ilmu jiwa sosial
d . Ilmu bumi sosial
e . Sosiologi
f. Antropologi budaya an sosial
g . Ilmu sejarah
h . Ilmu politik
i. Ilmu pendidikan
j. Publisistik dan jurnalistik
k . Dan lain sebagainya
3 . Humaniora
a . Ilmu agama
b . Ilmu filsafat
c . Ilmu bahasa
d . Ilmu seni
e . Ilmu jiwa
f. Dan lain sebagainya
dalam
pembagian ilmu sebagaimana dikemukakan di atas, Endang Saifudin Anshori menyatakan bahwa hal itu hendaknya jangan dianggap tegas
demikian/mutlak, sebab mungkin saja ada ilmu yag masuk satu kelompok namun
tetap bersentuhan dengan ilmu dalam kelompok lainnya.
Ada juga
yang berpendapat bahwa pembagian ilmu pengetahuan sebaiknya didasarkan pada
objeknya atau sasaran persoalannya, dia membagi ilmu ke dalam dua kelompok
yaitu :
1 . ilmu yang cosmologis, yaitu ilmu yang
objek materilnya bersifat jasadi, misalnya fisika, kimia dan ilmu hayat.
2 . ilmu yang noologis, yaitu ilmu yang objek
materilnya bersifat rohaniah seperti ilmu jiwa.
Herbert Spencer, membagi
ilmu atas dasar bentuk pemikirannya/objek formal, atau tujuan yang hendak
dicapai, dia membagi ilmu ke dalam dua kelompok yaitu :
1 . ilmu murni (pure science). Ilmu murni
adalam ilmu yang maksud pengkajiannya hanya semata-mata memperoleh
prinsi-prinsip umum atau teori baru tanpa memperhatikan dampak praktis dari
ilmu itu sendiri, dengan kata lain ilmu untuk ilmu itu sendiri.
2 . ilmu terapan (applied science), ilmu yang
dimaksudkan untuk diterapkan dalam kehidupan paraktis di masyarakat.
Pembagian
ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mesti dipandang sebagai kerangka dasar
pemahaman, hal ini tidak lain karena pengetahuan manusia terus berkembang
sehingga memungkinkan tumbuhnya ilmu-ilmu baru, sehingga pengelompokan ilmu pun
akan terus bertambah seiring dengan perkembangan tersebut, yang jelas bila
dilihat dari objek materilnya ilmu dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok
saja, yaitu ilmu yang mengkaji/menelaah alam dan ilmu yang menelaah manusia,
dementara variasi penamaannya tergantung pada objek formal dari ilmu itu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar